Bukan Nol, Tapi KOSONG

Selasa, 25 Juni 2013

Disini biarkan piluku tumpah ruah. Membanjir sampai tak ada tepiannya. Luka kenapa, duka kenapa sudah tak lagi kupersoalkan penuh-penuh, sekarang biarkan aku berkeluh kesah. Biarkan aku mengeluh gak ada juntrungatnnya. Karena sekarang aku sempurna dalam piluNya.

Ketika sekali lagi mereka berkata,"Sudah cukup kami mendengar teorimu itu. Sekarang yang mau kami lihat bukti. Sudah bosan kami dengar kau ngomong doang, aksinya mana?", meski aku paham betul itu hanya gurauan, itu hanya candaan belaka. Tapi ketika takbiratul ikram subuh tadi, mulai aku berfikir, mulai aku renungi candaan tadi. Ketika salam kedua rakaat terakhir aku tahu, bahkan sebelum selesai aku menoleh. Yang kurasakan SAKIT. Aku sama sekali tidak ingin tertawa dengan candaan satu itu kali ini.

Mereka adalah lingkup lingkar terakhir temanku. Yang kuajak berbejat-bejat ria, yang bersama mereka aku begadang semalam suntuk buat main poker berempat sambil jongkokan. Yang bareng-bareng minum kopi segelas berempat, yang bergantian ngocok kartu sambil ketawa-ketiwi sampe subuh. ITU satu lukaku. Mereka temanku, dan mereka menertawaiku. Mengolok-olok aku. Tapi yang jauh lebih perih dari itu, yang jauh lebih menyakitkan, malah yang bukan sama sekali berhubungan dengan mereka. Adalah ; YANG MEREKA KATAKAN ITU BENAR.

Yang aku punya kini hanya teori, tak ada yang bisa kubagi selain itu. Tak mengertikah mereka satu hal itu? Bahwa semua yang mau kubuktikan tak nyata tak berwujud. Semua pencapaian yang kupunya hanya teori-teori itu. Yang kupunya ya itu. Ya teori-teori itu. Jembatan-jembatan itu sudah putus. Jalan-jalannya juga tak ada lagi. Petanya dimana? Maunya apa? Bacaanku mana? Puisiku mana? Bukuku mana? Pelajarannya apa? Blogku bagaimana? Twitterku apa? Facebookku bagaimana? Aku siapa? Peduli amat!!!!

Aku lelah terus pura-pura kuat dan tegar seolah bisa segalanya. Jauh di dalam diri aku muak semuak-muaknya. Penyakitku tak sembuh-sembuh juga. Ikhlasku tak kunjung tiba. Tapi aku masih saja terus mau hidup. Ya, aku masih mau hidup bahagia. Tapi bahagia itu apa? Bahagia itu bagaimana? Bahagia itu siapa? Bahagia itu dimana? Bahagia itu kapan? Aku gak sabar lagi, Tuhan! Aku mau meledak hilang saja. Lebur jadi satu bersama tai kuda dan tai lalat. Apa sajalah......

Kosong...bukan Nol....tapi Kosong.

Tidak ada komentar:

 

Popular Posts

Tags

Akun (1) blegok (6) Catatan luka (36) DerapLangkah (11) gemes (1) Giyatta (7) Giyatta!! (3) HujanDeras (9) IN-g-AT (13) Kacau (31) KAYLA (3) LucuB (5) Mimpi (8) Minat n pengen (11) Naskah (7) Pesan (5) Puisi (4) salute (5) Sejuta hidup Sehari (45) Serius dikit (11) Shadowlight (16) SuPistik (6) tapi gak bakat (4) Ups (5) Wisata (7)

Ketikkan Saja