Makam 2 Raja, Makam Seribu Tiang. Rabat-Maroko

Jumat, 26 Juli 2013

Masih di Rabat-Maroko. Setelah puas berlama-lama di Pantai Oudaya, kita pulang lewat jalan yang tadi. Berarti sekarang lorong pintu mesjid itu ada di sebelah kanan kita. Perhatikan tembok tinggi di samping kiri. Saat kita menemukan gang yang bernuansa biru dan agak luas, masuklah kita ke gang itu. Gang bernuansa biru ini berliuk-liuk seperti ular tapi tidak menyesatkan karena hanya memang satu jalur. Kita cukup ikuti saja dan jalan terus. Nanti akhirnya kita sampai di tempat yang cukup luas, disana ada beberapa kafe dan tempat makan. Bisa istirahat sebentar lagi disini kalau masih banyak waktu.

Setelah istirahat sejenak kita masuk ke sebuah terowongan singkat yang ada di simpang kiri sana. Agak gelap, karena yang ini memang beratap dinding sisa benteng juga. Keluar dari terowongan singkat itu, kita disambut sebuah taman. Taman yang bernuansa oranye saat musim semi. Setidaknya, itu yang saya ingat. Disepanjang jalan tadi banyak wanita yang menjajakan jasa mengecat kuku, kalo ada yang berminat silahkan. Saya ingat pernah punya kenangan buruk dengan salah satu dari mereka, tapi itu tidak apa-apa, mereka jadi tidak ramah kalau jasanya tidak dihiraukan, hanya masalah uang. Di taman ini banyak objek yang sangat bagus untuk difoto. Ada baiknya kalau anda didampingi orang lokal disini, atau teman, bisa juga guide yang memang sudah tahu tempat ini. Supaya jika ada yang usil melarang anda berfoto, anda bisa melawan dengan bantuan teman atau guide tadi.

Tidak perlu berlama-lama disini, karena ini hanya transit. Disini banyak turis lain berseliweran, jika memang kita datang di waktu yang tepat. Taman ini dikelilingi dinding tinggi. Nanti kita lihat ada orang yang masuk lewat pintu lain, kita keluar dari taman ini lewat situ. Sejenak terowongan gelap lagi, dan Tadaaa!! Ini tempat yang tadi kita lewati. Kalo kita memalingkan wajah ke kanan, disana tempat masuk kita tadi, Museum Oudaya berdiri megah disitu. Kita akan melihat tangga-tangga yang tadi. Berarti jalan kita ada di sebelah kiri. Adapun di depan kita terhampar keramaian kota Rabat yang lumayan sibuk. Banyak mobil berkeliaran dan sekali-kali ada motor juga.

Sekarang kita seperti sedang menuruni bukit. Jalan untuk kendaraan bermotor ada di samping kanan kita sekarang. Kecuali anda mau iseng nyebrang, yang memang tidak perlu. Jalan lurus terus saja. Ketemu tangga turun di sebelah kiri, kita bisa turun, atau mau jalan terus. Memang lebih asyik di bawah, tapi kalau mau lewat trotoar saja juga bisa. Lurus saja. Nanti kita sampai lagi di tangga pertigaan yang tadi ada tangganya. Ruas kiri jalan terlihat berbaring di tanah, sementara ruas kanan jalan menanjak keatas. Kita menyeberang ke ruas kanan jalan lalu keatas juga. Menaiki tangga yang ada di samping kanan kita dan kita sampai di sebuah persimpangan jalan yang besar.

Belok kanan arah ke Stasiun Rabat-Ville, ada belokan ke kiri juga. Di depan kita terbentang jalan menanjak. Lewat situlah kita kalau mau ke Makam Hasan II / Muhammad V yang terkenal dengan pelataran yang dipenuhi 1000 tiang (atau lebih tepatnya sesuatu yang seperti itu). Ini salah satu objek wisata yang paling menarik di Rabat. Tentu anda tak akan kesasar jika berani bertanya pada orang sekitar atau ditemani guide.

Ini beberapa foto yang terabadikan di Makam Hasan II/ Muhammad V.

Makam Hasan II/ Muhammad V

Tampak Atas (Edited)

Di bagian Dalam.


Sumber;
Pengalaman Pribadi.






Fb-Fb Keren, Argiman 15 Juli 2013-18 mei 2013

Senin, 15 Juli 2013

FI SABILILLLAH
3 Januari 2013 pukul 9:37
Saya akan menceritakan pengalaman pribadi yg bisa di katakan Menyenangkan,Menyedihkan dan terkadang Mengharukan. . . It sih Menurut Saya. . ! Simak cerita Ini. . . . 
Belajar it sangat asik,gak usa berfikir bahwa semua pelajaran it membosankan. . .Emang benar untuk menuju kebaikan it bahkan kesuksesan pasti ada jalan yg tidak di inginkan oleh setiap Individu,baik it secara Rohani ataupun Jasmani. . . Maka dari it. . Bisa gak kita meyakinkan kalau kita bisa,mampu dan berhasil di jalan Allah. . . ? Jawabanya hanya 1 . ! Ialah terus MENCOBA. . . . Ini ada kisah tentang Pribadi saya. . '' saya ini sedang belajar di Pondok Pesantren Pendawa Bogor,di sini saya merasakan begitu kesulitan dalam memahami pelajaran,hanya 1 hal Ialah MINDER sama kawan-kawan yg ada di sini,mereka semua pintar di bandingkan dengan kemampuan saya. . . . Maka dari it saya mengajak kepada semua pembaca . . . ! Untuk berjuang di jalan Allah, , jangan sampai ada kata-Kata MINDER. . .semoga ini menjadi motivasi bagi yg membaca. . . AAMIIN
----------------------------------
Hidup ini penuh dengan pertanyaan MENGAPA.. 

mengapa kita belajar ? 
mengapa kita beribadah ?
mengapa kita baik dengan orang lain ?
mengapa kita banyak melakukan dosa ?
Dan mengapa kita ingin sukses ?

Semoga kata MENGAPA itu bisa kita jadikan sebuah acuan untuk menjadi orang yang dulunya tidak mengetahui banyak hal menjadi orang yang mengetahui banyak hal..
Apa itu belajar,apa itu ibadah,apa itu berbuat baik dan lain sebagainya....

sekarang pertanyaan nya .. MENGAPA malam ini aku gak tidur ? hanya 1 alasannya,,, mencari referensi untuk pembelajaran besok nanti.. hehee,, dengan ini semoga kita menjadi orang yang selalu rajin membaca.. dan akhirnya SUKSES.. aamiin... — bersama Nizar Presto.
14 jul 2013
---------------------------
Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tdk pernah gagal,tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh...... pengajian MAQOOSID,, he
12 juli 2013
----------------------------
شعرت ان اصوم فى المغرب ليس في اندونيسيا ،،، اذا سأحاول لأكون هذا شهر الخير من شهر الماض ،،،، امين ياربي
11 juli 2013
---------------------------
Kesuksesan yang paling besar dalam hidup adalah bisa bangkit kembali dari kegagalan.
www.hasilpengajian.com
10 juli 2013
------------------------------
setelah Sahur sholat subuh,ngaji Al-Qur'an... dan berdo'a semoga Jenggot yang ada di daguku bisa tmbuh dan panjang,, biar kelihatan kayak orang arab,,,, hehhehee
10 juli 2013
-------------------------------
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
10 juli 2013
-----------------------------
Dari kegagalan kita dapat membaca apa yang salah dari diri kita. Berusaha dan berdoa hanya itulah kuncinya.
9 juli 2013
-------------------------
uda hampir 4 tahun gak demam,,,, — di kamar kenitra marocco.



















---------------------------------
Mengasah diri itu kadang membosankan, tapi itu diperlukan agar kita jadi lebih produktif & lebih berguna untuk banyak orang... 

@IrHArgimanMM 
my twitter
9 juli 2013
--------------------------

اللهم سلِّمنا لرمضان --- وسلِّم لنا رمضـــــــان
وسلِّمه منّــــا واجعله --- متقبّلا واجعله متقبّلا

Romadon kareem. . jangan sia-siakan kesempatan ini kawan, mari reguk maghfiroh, rohmah dan itqum minannar di bulan mulia ini

8 juli 2013

-----------------------------
23 raka'at sholat tarawih bisa salah,,
11 raka'at sholat tarawih bisa salah,,
dan yang gak sholat tarawih sama sekali,, itu juga lebih salah...

terus....???

pengajian akhi Syahbana ALy,,,,

8 juli 2013
--------------------------
Ingat kebaikan beliau, yang mengantar dan mengorbankan waktu untuk diri saya ini,, mengingat kebodohan dan ketidak tahuan tentang Ilmu Agama... semoga USTAD DAN USTADZAH sehat semua di pesantren sana,,, tolong do'akan aku ustadzah Yerni Bunda Dhea... Aku akan berjuang,,,,, Alfatiha 1x jadilah zah,, hee
------------------------------
dulu sangat gak wajar aku buat ke dua orang tuaku menangis karna sikap dan tingkahku yang nakal,,,,, 

aku janji untuk orang tuaku, tangisan itu akan aku jadikan dengan senyuman ketika cita2ku terwujud...... tolong aku ya Allah,,,
-----------------------------
Semoga pelajar INDONESIA di Mesir pada baik2 semua dengan keadaan yang ricuh seperti itu,, aamiin
----------------------------
الناس كلهم فقراء الى العلم، و العلم محتاج الى العمل .. والعمل محتاج الى العقل، والعقل فقير الى التوفيق....

,,Setiap manusia membutuhkan ILMu
,,Ilmu membutuhkan Amal

,,Amal membutuhkan akaL
,,dan akal membutuhkan TAUFIQ
------------------------
Siapa manusia itu?


Dan untuk apa manusia diciptakan?

HAKIKAT MANUSIAPara ahli dari berbagai disiplin ilmu telah mengemukakan jawaban yang bervariasi tentang manusia. Pandangan ahli Ilmu Mantiq (Logika) menyatakan bahwa manusia adalah ...
--------------------------------
sangat bahaya sekali ketika ucapan kita telah keluar tanpa di fikirkan dahulu,,,,,

kenapa jadi blak-blak an gini ya ....... yowes berhenti akan 1 hal .......
------------------------
Merayakan hari kemerdekaan yang ke 68 di KBRI RABAT...
LOmba tenis meja bersama BAPAK DUBES RI .
--------------------------------------
ketika ketua ISTAFA pondok,,,, ya ampun begitu banyak dosaku ke pondok,,
amanah yang di percaya aku sia-siakan,,,,,,,,, ya Allah knapa aku baru sadar skarang...

padahal dari sana lah aku bertekat untuk manjadi seorang pemimpin... mudah-mudahan jadi bupati OGAN ILIR YA ALLAH... do'akan aku Achmad Zarqanie Al-atiq,, smoga cita2 kita tercpai
--------------------------------------
agenda hari ini nyuci pakaian....... mantep
----------------------------------
ya Allah hati ini sangat tersentuh ketika melihat orang yang meminta-minta ke orang lain... mereka gak punya tempat berdiam, gak punya uang, bahkan untuk makan pun sangat sulit.....

berikan kesuksesan terhadapku ya Allah,,, aku ingin membantu mereka .........
---------------------------------
Ya Allah, jadikanlah kami sebagai
orang-orang kaya. Jadikanlah
kami sebagai orang-orang yang
sukses dalam karir, menuntut
ilmu dan berwirausaha.

Ya Allah, jadikanlah keimanan dan
ketakwaan kami semakin
meningkat ditiap harinya.
---------------------------

--------------------------
beribu titik hitam yang akan aku hapus di dalam hati ini,

اللهم إِنِّي أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا يُقَرِّبُ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ وَعَم
َلٍ, وَأَعُوذُبِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا يُقَرِّبُ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ وَعَمَلٍ
---------------------
ibarat SEMUT yang pergi dari palembang ke jakarta....
----------------------
iseng-iseng.... kiper Sriwijaya fc Argiman sama kiper PSm medan Markus,,, hehe

----------------------------------
ketika masalah dan ujian datang, jangan mengambil keputusan yang mengakibatkan diri kita hancur akan segalanya... jadikanlah masalah itu sebagai cermin untuk masa depan yang baik dengan fikiran yang selalu positif...
------------------------------
hidup ini paling tidak,, 1 x melaksanakan sholat Tasbih..... katanya seperti itu...
---------------------------
-----------------------
Ketika melihat orang yang kaya,pasti yang di lihat banyaknya uang dan banyaknya perusahaan. Akan tetapi tidak melihat akan kaya hatinya,apakah ia baik,apakah ia santun dan apakah ia sering sodaqoh. Kaya yang sebenarnya itu,tidak cukup denga...
-------------------















-----------------------------------------
memang aku blom merasa dewasa,,,, semuanya aku ambil dengan emosi,,

alhamdulillah akibat kumpul semalam,aku baru tau cara mengendalikan emosi itu..

شكرا اصدقاء
-------------------
jadwal masak,,, sambel tomat sedunia... hee — di Kenitra, Morocco.

Karang Pantai Benteng "Oudaya"- Rabat, Maroko

Jumat, 12 Juli 2013

Di Rabat ada pantai yang indah sangat!Nama pantai ini "Oudaya". Keren sangat lah. Karena ada "sentuhan" bentengnya! Ya, ada pantai di depan sisa-sisa benteng di Rabat ini. Kalo dari jalan soekarno mau jalan kaki kesana lumayan jauh. Tapi tetap bisa, dan asyik juga! Dari jalan soekarno itu kita mundur sampai keluar ke jalan utama. Stasiun ada di sebelah kanan kita, kita belok kiri. Terus jalan lurus-lurus saja. Di depan sana ada pasar lho! Ramai. Nih, coba lihat! Kiri kanan kita ini penuh toko kan! Dan banyak kafe juga. Tapi hati-hati kawan, kalau memang tidak punya uang banyak, tidak usah singgah di kafe. Kafe-kafe di sini tarifnya gila-gilaan. Teman saya pernah nyeruput segelas kopi hitam kecil di salah satu kafe, harganya 18 dirham. Itu setara 20.000 rupiah kurang lebih. Mari jalan terus.

Nah, itu rail tramway. Sudah pernah dengar? Dia itu semacam transportasi yang berbentuk kereta kecil tengah kota. Saya pribadi belum pernah naik yang itu sampai tulisan ini dibuat, tapi teman-teman saya yang lain sudah pernah. Saya cuma mau memakai rail ini sebagai patokan tempat saja, hehe. Dari sini kita akan jalan ke sebelah kanan. Yah, supaya enak jalannya, kita harus nyebrang. Liat kiri-kanan. Awas! Disini jalurnya terbalik sama indonesia, antara kiri dan kanan. Jadi istilah belok kiri langsung disini gak ada, yang ada, belok kanan langsung. Sukses menyeberang kita ambil arah yang tadi saya bilang. Kita berjalan di samping kiri jalan. Ini perjalanan yang lumayan panjang. Semoga kau bawa air putih atau minuman segar. Itu sangat membantu. Nanti kita sampai di sebuah persimpangan jalan yang lumayan besar.

Setelah sekian panjang jalan kaki yang lumayan melelahkan, kita sampai juga di pesimpangan ini. Ada yang mengarah keatas. Diatas sana ada tempat menarik lainnya. Ingat-ingat ini. Tapi jalan kita di bawah. Karena kita mau ke pantai kan? Jalan ke bawah ini bentuknya tangga. Dan di tangga ini asyik juga buat foto-foto. Karena disini ada papan penunjuk jalan yang banyak memuat tulisan-tulisan Arab yang bertuliskan tempat dan arah. Jadi berasa banget lah, luar negeri nya, kalo ambil foto disini. Lepas foto-foto di tangga kita jalan lagi. Turun lalu nyebrang. Di depan kita sudah betul-betul laut. Angin laut sudah terasa sejak tadi. Tapi ini belum apa-apa. Ini belum pantainya. Kita bisa memilih jalan di trotoar atau di pinggiran pantai. Ku usulkan kita lewat pinggiran pantai saja. Supaya bisa lihat pemandangan keren. Tapi kalu lewat trotoar juga bisa. Rutenya sama, lurus ke arah berlawanan dari tempat kita datang tadi. Lagipula dari sini kita sudah bisa melihat menara yang sangat tinggi dan keren. Itu patokan kita. Kita menuju kesana!

Kalo lewat trotoar, kita bisa langsung lihat semcam benteng, dan kita bisa tahu jelas harus kemana. Tapi kalau lewat pinggiran laut ada tangga dulu yang harus kita daki. Juga beberapa undakan yang kita lewati sebelum tangga itu. Pokoknya ketemu tangga kita naik. Misalnya saya lewat trotoar dan kamu lewat pinggiran laut itu, asal kecepatan jalan kita sama-sama santai, saat kamu sampai di tangga, kita bakal ketemu lagi. Toh tidak ada penghalang antar pinggiran laut dan trotoar jalan, hanya ketinggian dan pagar. Mari jalan sama-sama ke benteng itu. Di depan bekas benteng ini, kita istirahat takjub sejenak. Keren, ada tangga-tanggaan juga, ada dua!


Sebelum tangga-tanggan itu, di samping kanan kita tadi ada semcam pintu ke bawah tanah kan? Kita bisa leat situ juga kalau mau ke pantai. Tapi itu lebih seru buat jaln pulangnya. Mau masuk kita lewat sana saja, ada pintu juga setelah tangga-tanggaan kedua. Di pintu itu kita masuk. Ikuti bau garam! Bau asin air laut yang akrab. Atau mungkin hawa dingin sejuk asem manis khas angin pantai yang terpantul-pantul sepnjang dinding sisa-sisa benteng ini. Di situ ada lorong tak beratap, itu jalan kita. Sekarang di kiri-kanan kita banyak toko-toko, ada pameran juga. Nikmati saja perjalanan ini. Nikmati gang-gang kecil misterius di kanan-kiri kita. Gang-gang bernuansa biru itu terasa cocok dan romantis dengan bau garam ini. Angin ini.

Tiba-tiba di sebelah kanan kita, ada Tuhan sedang tersenyum memanggil! Ya, disitu, di sebelah kanan beberapa langkah lagi, ada lorong kecil yang tepat di ujung mulutnya adalah sebuah pintu masuk masjid yang sedang tertutup dengan anggunnya, ada pintu yang berdiri gagah. Dan pintu itu berdiri di atas undakan beberapa anak tangga yang tersusun apik. Ya, tangga lagi! Ayo foto-foto disini. Sekalian kalau waktu shalat sudah masuk dan kita belum shalat, kita bisa shalat di dalam. Tak ada yang bisa saya ceritakan tentang bagian dalam masjid ini, karena saya memang belum pernah memasukinya.

Keluar dari lorong itu, kita kembali ke arah semula. Awalnya kumpulan tanah gersang menyambut kita. Namun jika kita rela melangkah beberapa kali lagi. Dan mau bergabung dengan pusat keramaian, maka kita akan ikut bersandar di pinggir pembatas tebing buatan. Lalu kita memandang. Lalu kita melihat. Lalu kita tersenyum. Di bawah situ, gulungan ombak pantai mengecil namun tetap terasa agung. Laut terhampar.


 Lalu di sebelah kanan kita ada lagi tangga kecil yang menuntun kita ke bawah. Tidak membawa kita ke pantai utama, tapi tangga ini membawa kita ke kumpulan batu karang hitam. Tempat ini biasanya tidak terlalu ramai. Tapi memang seperti itulah indahnya. Sunyi dalam sembunyi itu indah. Batu-batu karang hitam yang besar-besar ini memang tampaknya sedang bersembunyi. Bukan karena mereka takut pada ombak. Tapi mereka yang sudah tua-tua ini, mungkin mau memberi kesempatan pada karang muda lainnya untuk menikmati ombak, menimati takut, menikmati "menjadi berani". Seperti kita. Agak sulit menyeberang ke situ. Tapi jika akhirnya berhasil. Mari pilih satu batu karang besar untuk kita tempati berdiri atau duduk istirahat sejenak. Karena karang-karang ini tidak tajam, mereka hanya keras.


Nanti di jalan pulang masih banyak pemandangan indah, tapi mari kita nikmati yang ini sejenak lebih lama. Ini sisi lain dari "Pantai Oudaya".




Yang Paling Berat Malah yang Kosong

Rabu, 10 Juli 2013

Yang lebih dalam dari kata mati itu sendiri. Adalah rentetan gelombang hidup yang tidak ada bahagianya. Untunglah itu bukan hidupku. Luka disana, luka disini, luka dimana-mana. Tapi selalu ada titik-titik bahagia yang kucuri sedetik-sedetik. Yang hanya berani kuteguk pelan-pelan. Setetes demi setetes. Bukan racun, kawan. Namun mabuk dari manisnya bisa bikin lupa diri. Lupa diri bisa hilang kesadaran. Tahu-tahu ketabrak mobil, atau becak. Aku senang naik motor.

Sampai dimana cerita tentang tulisan tidak selesaiku tidak punya ujung dan titik pastinya. Bahkan bila kucoba ingat hanya miris yang menantiku. Ingat lagi, dan aku sedih. Karena bintang lain sudah bersinar bahkan terbakar, tapi aku masih mendekam disini. Hanya karena mau hasil instan sekali jadi, sekali tancap gas, sekali nikmat. Kritik merubuhkan aku seketika, namun bila dicerna lagi ada benarnya. Aku memang lemah dan pengecut yang hanya pandai berkonsep dan bercerita. Hanya pintar ngomong dan berlagak. Tapi jadi satu dari sampah yang sejati saja aku tak pernah bisa. Rela memang tidak, tapi sampah yang sejati lebih baik dari terombang-ambing. Aku mau makan beling. Paku, batu atau peluru. Aku mau makan pisau, gergaji atau jarum.

Yang kunanti itu pengertianmu, yang kunanti itu yang itu. Tapi aku hanya bisa menikmati setetes saja kelonggaran dan itu tidak akan cukup. Jika kau memperhatikan, jika kau membaca lebih dalam. Ada titik yang berusaha kutekan dan kutarik keluar pelan-pelan. Dalam sejenak pekatnya ada kail tersangkut. Ada yang terjerat tapi tidak jatuh. Ada yang bisa lari tapi tidak mau. Ada yang mau, bisa, tapi tidak melakukan. Dan disanalah mereka, tidak ikut perang badar. Didiamkan sebagaimana mereka mendiamkan perang. Perangnya dimana? Perangnya sama siapa? Entahlah, yang penting kita menang. Karena sampai sekarang masih bisa ngetik di laptop atau baca komik di http://mangacan.blogspot.com . Ternyata memang ada yang terjadi.

Nah, itu pembukaan yang cukup dramatis dan membingungkan, membacanya tidak akan membawamu kemana-mana. Tapi memang aku sedang tidak mau kemana-mana. Karena kau tidak tahu harus kemana. Tidak ada kejadian, tidak ada cerita, tidak ada peristiwa. Tidak terbaca, tidak teraba, tidak terasa. Tapi ada. Jelas Ada. Ya dia tahu itu. Dan disini kita mulai mendengarkan keributanyan yang biasanya tidak bisa aku tanggung. Karena dengan bodohnya aku peduli, pada pendengar pada pembaca, pada orang-orang selain aku. Sementara aku hancur berkeping. "Tapi itu tidak baik nak, tidak seharusnya kamu membuat orang lain bersedih hanya karena kamu sedih. Tapi itu tidak baik, Nak. Tidak boleh kamu melakukan itu, ini, gitu, gini". Ya, terketik terbaca. Seperti terkata terdengar. Kapan-kapan kita naik helikopter berdua, lalu kapan-kapan aku sendiri yang main lomba balap karung. Tapi suara tawa terdengar. Sekuat apapun diredam namanya tawa juga. Darimanapun niatnya, namanya tawa juga.

Tergantung tapi tidak mati, karena tidak pernah hidup. Tapi tidak putus dan tidak jatuh. Namanya kabel headset. Warnanya merah, harganya 70 dirham. Dibagi tidak ada rasanya. Panjang tidak ada artinya, tidak kemana-mana. Nanti dibuka juga sama saja, masih banyak peta yang diulang- dan diulang- dan diulang. Aduh, ini betul-betul hampa. Hilang sepi sendiri sunyi senyap.

Helaan nafas itu tidak bawa apa-apa, hanya keluar karena sudah waktunya. Seperti waktu kematian. Kita tidak tahu kenapa. Hanya sudah waktunya. Dan sejarah akan mengarang cerita. Karena ini, karena itu. Karena bom, karena peluru, karena pisau, karena kehabisan darah. Padahal memang karena sudah waktunya.Ya, itu terlalu jelas, kita semua akan mati. Kita semua akan mati. Kita semua-muanya akan mati-semati-matinya. Tidak bergerak, tidak biacara. Tidak menulis, tidak mengarang buku. Tidak menerbitkannya. Tidak membelinya. Tidak membacanya. Tidak melihatnya. Tidak memamerkannya. Apa saja boleh, taruh di tagihan, tidak akan ada yang bayar. Karena katanya nunggu kesadaran. Tidak akan datang.




Jalan Soekarno, Rabat-Maroko

Senin, 08 Juli 2013

Mari kita mulai dari Stasiun keretanya. Di Rabat ada 2 stasiun, yang satunya adalah stasiun Rabat Aghdal, dan satu lagi Stasiun Rabat Ville. Kita mulai dari Stasiun Rabat Ville dulu. Tepat ketika kita keluar dari stasiun, langsung terpampang penampakan sebuah bangunan besar seperti Coloseum di Italia sana, di seberang jalan. Bangunan besar itu tampak berbaur dengan bangunan lain yang rata-rata juga besar. Itu sebenarnya kumpulan toko yang berbaris tinggi-tinggi dan banyak. Tiap toko hanya disekati dengan tembok tanpa ruang. Initinya bangunannya itu mepet-mepet. Tapi jika kita mengunjunginya, setiap toko tetap akan terasa lega, tergantung bagaiamana penataan si pemilik toko.

Tadi disebutkan ada jalanan ya? Ya, di depan Stasiun ini terbentang jalan 3 cabang. Satu lurus kekiri, satu ruas lagi lurus ke kanan, dan ada juga 1 ruas yang lebih sempit mengarah ke depan, tepat di depan tempat kita berdiri. Transportasi yang tersedia saat kita berposisi di stasiun adalah Taksi berwarna biru yang biasanya banyak parkir di sebelah kanan stasiun. Kalau kita berjalan ke kanan sejenak akan nampak banyak mobil biru berderet-deret. Anda mungkin juga akan melihat taksi seperti itu tepat di depan stasiun, sedang menurunkan penumpang. Tapi kalau anda memperhatikan, taksi itu sebenarnya tidak bisa berhenti disitu. Selain karena memang ada rambu tanda dilarang berhenti, sedikit di depannya ada tiang lampu merah. Jadi itu memang bukan tempat taksi mangkal.

Tapi kalau anda tiba saat pagi, siang atau sore, dan punya tenaga yang cukup, lebih baik berjalan kaki! Iya, jalan kaki saja!  Lebih enak dan hemat. Apa? Anda mau kemana? Mau lihat jalan Soekarno? Itu dekat sekali sama stasiun! Yuk! Kita jalan bareng. Jadi dari depan stasiun kita belok kiri. Jalan sedikit, jalan sedikit, lalu lihat! Di samping kiri kita ada gedung parlemen yang ketat dijaga petugas berseragam. Biasanya sepanjang jalan kita juga akan banyak menemui petugas berseragam, semacam anti huru-hara, karena memang biasanya disinilah banyak orang melakukan demonstrasi. Sudah, kita tinggalkan gedung parlement itu, mari kita terus, toh kita tidak bisa masuk. Ya, ya, silahkan ambil foto, tapi berhati-hatilah, saya sendiri takut. Saat kita berjalan, di samping kanan kita terbentang jalanan 2 ruas yang dibatasi deretan pohon tinggi. Diantara 2 ruas jalan itu kita bisa lihat banyak orang berseliweran, bahkan duduk-duduk, foto-foto, karena memang itu perantara yang cukup lebar dan menyenangkan. Banyak merpati juga disana yang berseliweran setiap waktu seperti bebek. Ohya, saya baru ingat. Anda mau ke jalan Soekarno ya? Baik-baik..

Jadi mari kita jalan terus. Nah, kita sampai di belokan kiri. Yang ini namanya Zanqat Al-Quds, tak usah belok, jalan lurus lagi. Nah, belokan kiri berikutnya! Ini dia Rue Soekarno aka Jalan Soekarno. Oke, disini kita belok kiri. Perhatikan, kita jalan disisi kanan jalan saja. Soalnya nanti di depan sana, ada plangnya, yang menunjukkan nama Jalan. Kalo mau foto-foto disitu tempatnya, mari jalan. Yak, tepat disini!


Nb; itu foto teman saya, bukan saya. hehe.

Tahun Kesedihan

Minggu, 07 Juli 2013

Ini tahun kesepuluh diutusnya beliau menjadi Sang Rasulullah, Utusan Tuhan, dan dia menamakan tahun ini, Tahun Kesedihan. Bukannya semangat Beliau akhirnya hilang atau hati Beliau melemah, namun tahun ini memang luar biasa memberatkan hati Sang Nabi Muhammad. SAW. Di tahun ini dua orang kesayangannya wafat dalam selang waktu tak sampai 2 bulan. Pertama Sitti Khadijah bintu Khuwaidah, istri Beliau, di susul Abu Thalib, paman beliau. Maka tahun ini beliau namai 'Amul Hizn'. Tahun Kesedihan.

Mari kita tarik sedikit garis waktu, dan kita hayati air mata Sang Nabi. Khadijah bintu Khuwaidah, istri beliau yang pertama, adalah Saudagar kaya, dan seorang janda terhormat sebelum dipersunting Sang Nabi. Dan Khadijah, dari sekian banyak pemuda dan pria lain di mekkah, memilih Muhammad, seorang pemuda yatim piatu penggembala kambing yang lugu. Di sini, di jiwa yang inilah, pertama kalinya Muhammad bertemu tempat untuk berteduh. Di Khadijahlah air mata perjuangan nabi bertemu muaranya. Segala keluh kesah, air mata darah dan keringat nabi di peras sampai habis di Pangkuan Khadijah. Ya, Khadijahlah perempuan pertama yang memberi Muhammad sentuhan keibuan setelah sekian lama. Cukup lama, sejak Ibu nabi, Sitti Aminah bintu Wahab, wafat saat Muhammad berumur 6 tahun. Mungkin Muhammad takkan lupa, bagaimana Khadijah menyelimutinya setelah penerimaan wahyu pertama. Bagaimana dia gemetar dalam pelukan Khadijah malam itu. Tak ada yang mampu meramalkan Tuhan, tak juga sang utusannya, Muhammad ibn Abdullah. Hari ini, 10 tahun kemudian, dia bertemu guncangan yang lebih dahsyat dari malam itu, kepergian Khadijah. Istri pertamanya, ibu dari anak-anaknya, peneduh jiwanya. Dan kelak, akan dia hadapi malam paling menakutkan, tanpa Khadijah. Maka mari kita hayati air mata Sang Nabi, dan bershalawatlah untuknya.

Sebulan lima hari kemudian, Abu Thalib wafat. Tahu tidak? Abu Thalib paman Nabi yang peling getol membelanya. Dialah tameng dari semua pedang dan anak panah quraisy yang mengarah ke tengkuk Sang Nabi, Muhammad keponakannya yang tersayang. Yang ia sayangi sebagaimana ia menyayangi anaknya sendiri Ali bin Abi Thalib. Tahu tidak? Abu Thalib bukanlah seorang muslim dalam melakukan semua itu. Betapa agungnya, dia bukan pemeluk agama islam, namun dia ikut berjuang!!. Dan Tahu tidak? Abu Thalib wafat dalam keadaan yang sama seperti dalam perjuangannya. Ya, dia wafat tanpa mengucapkan kalimat Laa Ilaa Ha Illa Allah.... Dia mati bertuhankan Latta, Hubal, dan Uzza. Dia mati kafir. Dan air mata Sang Nabi tumpah lagi. Tak ada yang dapat meramal Tuhan, tidak juga utusan-nya, Muhammad. Dan hari ini, tameng itu akhirnya bingkas, kaum kafir Quraisy menghembuskan nafas yang sudah sejak lama mereka tahan. "Akhirnya! Si Muhammad tak lagi bertameng!". Satu celah telah terbuka, kaum kafir Quraisy dialiri adrenalin yang membuncah untuk menghancurkan Muhammad yang tak pernah mereka rasakan sebelumnya. Pedang-pedang seakan bergetar, meraung-raung di balik sarung pedang mereka. Anak panah dan busurnya seakan ikut meronta di punggung mereka. Pisau-pisau haus darah. Dan ya, sungguh tepat kata Nabi, inilah Tahun Kesedihan itu. Jembatan perjuangan Islam jatuh satu penopangnya, hari-hari akan semakin berat. Mari kita hayati air mata Sang Nabi, dan bershalawatlah untuknya.

Dalam kitab Fiqhu Al-Shirah, karya Ramadhan Al Bauti, beliau tekankan "Bukan karena rasa sayang Nabi kepada dua orang ini yang membuat Tahun ini beliau namai Tahun Kesedihan" Lalu apa? Bukankah ini sudah cukup mengiris hati manusia cukup dalam? "Ya, namun alasan beliau menamai tahun ini Tahun Kesedihan, adalah betapa dahsyatnya kesulitan yang akan beliau temui di jalan dakwahnya setelah kepergian dua orang itu." Renungkan itu, kawan. Dia bersedih untuk jalan dakwahnya. Dia bersedih untuk umatnya, dia bersedih untuk kita.

Lihatlah beliau, suatu hari, seorang Kafir Quraiys mengolok-olok dia dengan menaburkan tanah di kepalanya. Sang Nabi pun terpakasa pulang dengan kepala penuh tanah. Mungkin, di tengah jalan pulang, banyak orang yang menertawakan kepalanya yang penuh tanah. Mungkin, ada yang meneriakkan ejekan-ejekan, bahkan mungkin ada yang memaki sambil tertawa terbahak-bahak. Tapi Nabi sampai di rumah dengan tangan bersih tanpa darah, tak menyentuh siapapun, tak melukai siapapun. Salah satu dari putrinya segera membasuh kepala nabi. Namun bukan cuma air yang mengalir di kepala beliau lalu jatuh menetes dari muka belaiu, tapi ternyata jatuh pula tetesan air mata anaknya. Ya, anaknya menangis tersedu-sedu. Ayahmu pulang dengan kepala penuh tanah, ulah seseorang yang masih sekampung bahkan mungkin tetangga, bisa jadi keluarga, maka kau menangis. Itu sesuatu yang wajar, namun apa sabda Nabi? ; Jangan menangis anakku, Allah selalu menjaga bapakmu ini.."

Jika, bapakku yang mengatakan ini, aku mungkin akan menangis semakin keras.
 

Popular Posts

Tags

Akun (1) blegok (6) Catatan luka (36) DerapLangkah (11) gemes (1) Giyatta (7) Giyatta!! (3) HujanDeras (9) IN-g-AT (13) Kacau (31) KAYLA (3) LucuB (5) Mimpi (8) Minat n pengen (11) Naskah (7) Pesan (5) Puisi (4) salute (5) Sejuta hidup Sehari (45) Serius dikit (11) Shadowlight (16) SuPistik (6) tapi gak bakat (4) Ups (5) Wisata (7)

Ketikkan Saja