SuperHero

Jumat, 20 April 2012



Aku masih ingat. Ketika suatu hari aku pulang dari kampus naik Motor. Pengendara motor tentu bukan cuma aku seorang. Ada banyak sekali pengguna motor di jalan. Dan tentu bukan cuma motor yang memakai jalan, ada mobil juga. Ada becak juga. Ada Bemor juga (Becak Motor).

Jadi, Karena begitu banyaknya kendaraan yang melintas di perempatan dekat kampusku, dan perempatan kampusku itu bukan hanya pusat kendaraan, namun juga pusatnya jalan rusak. Ditambah ruasnya begitu sempit. Maka, pak polisi menggunakan semacam palang untuk menertibkan perampatan yang notabene tidak memiliki sarana Lampu Merah (Kuning, Ijo) ini. Palang itu, terdiri dari.............waduh Aku tak tahu apa namanyi itu yang dibikin jadi palang. Itulho...yang semacam segitiga itu, tepatnya kerucut! Ya. Kerucut!Ahhhh.. setelah ngobrak-ngabrikin Google, tahulah aku. Namanya Traffic Cone! Jadi traffic cone itu dirangkaikan pakai tali. Jadilah sebuah palang fleksibel.


Nahh. itu dia gambarnya traffic Cone. jadi, bagian atasnya diiket pakai tali. Salut buat para pak Polisi, karena palang ini bekerja dengan baik. Meskipun kadang membuat keki beberapa pengguna jalan (contohnya aku), karena jalurnya dialihkan sedikit, tehnik pngaturan ruas jalan ini lumayan mengurangi kemacetan.Kaetika aku akan melewati palang-traffic cone inilah, aku melihat insiden itu!

Seorang bapak-bapak yang sebenarnya biasa-biasa saja. Tangan dua, kaki dua, iya. Kulit agak legam, tanda bahwa bapak ini pekerja keras. Celana pendek, lupa warnanya tapi spertinya warna gelap (tak penting pula sebenarnya aku menjelaskan ini). Tapi dia pahlawanku. Bukan superman, atau spiderman, atau batman. Bapak inilah pahlawanku. Dengan mengendarai sebuah sepeda motor tua.

Coba lihat dia. Coba lihat bawaannya! 2 karung besar dia pangku diantara 2 pahanya yang tentu telah melemah. Dan beberapa karung besar juga terikat disisi belakang. Dialah! Dialah yang diapit barang bawaannya. Dan saat aku sejenak tercenung melihat dia, aku juga memerhatikan. Dari atas motorku yang berjalan, sedangkan motornya berhenti. Karena ban depannya melindas salah satu dari traffic cone yang dirangkainkan oleh polisi. Saat itu. Rasanya aku ingin turun saat itu, dan membantu bapak ini mendorong motornya yang tentu tersangkut disana dan sulit ia dorong sendiri. Tapi aku tak juga melakukannya. Aku hanya mengenangnya sebagai seorang superheroku. Sepurhero yang mungkin tak menyelamatkan dunia, namun menyelamatkan dirinya dan keluarganya. Yang menyelamatkan harga dirirnya, untuk tak jadi peminta-minta.

Ya, mungkin saat itu aku tak membantunya karena aku telah menganggapnya sebagai superhero. Aku tak tahu bagaimana nasib bapak yang tak aku kenal itu. Juga tak jelas kuingat wajahnya. Tapi yang aku tahu. Tadi pagi, semua trafficcone telah berdiri tegak melaksanakan tugasnya. Menertibkan kendaraan yang lalu lalamg. Namun, kalau kau mau memerhatikan lebih dekat. Kau akan menemukan bahwa traffic cone yang tengah, agak sedikit penyok. Itulah tanda tangan Superhero ku.



Tidak ada komentar:

 

Popular Posts

Tags

Akun (1) blegok (6) Catatan luka (36) DerapLangkah (11) gemes (1) Giyatta (7) Giyatta!! (3) HujanDeras (9) IN-g-AT (13) Kacau (31) KAYLA (3) LucuB (5) Mimpi (8) Minat n pengen (11) Naskah (7) Pesan (5) Puisi (4) salute (5) Sejuta hidup Sehari (45) Serius dikit (11) Shadowlight (16) SuPistik (6) tapi gak bakat (4) Ups (5) Wisata (7)

Ketikkan Saja