Bersama, The Script.

Minggu, 11 Agustus 2013

Setelah bertahun-tahun mengalami galau, saya mendapatkan beberapa pelajaran. Seenggak-enggaknya kurang lebih saya tahu galau itu apa, gimana rasanya, dan apa saja syarat-syaratnya kalau mau  galau kamu itu asyik. 

Galau itu adalah satu dari sekian banyak jenis perasaan untuk menggambarkan suasana negatif yang terjadi di hati manusia, (atau mungkin juga di makhluk lainnya). Galau sering digambarkan dengan warna hitam, atau abu-abu, atau kuning. Warna-warna yang menggambar suasana lemah atau frustrasi atau benci, atau apalah namanya, You Name It!!. Maaf, defensi ini tidak ada sumber tertulisnya, gak saya ambil di KBBI juga. Jadi kalau ada ketidak-samaan pendapat dalam hal ini tidak usah dirundingkan panjang-panjang. Hanya buang-buang umur saja.

Rasanya galau itu sepat, pahit, atau hambar, tergantung kasus keadaan atau lidah (atau maksud saya hati) masing-masing. Seperti yang sering saya bilang, ada tempat, ada waktu, ada kejadian. Galau itu semacam obat kuat yang konsumsi Noya gak bisa sembarang orang. Rasanya yang tidak bisa di tolerir itu bisa menimbulkan situasi-situasi yang tidak terduga. Seperti halusinasi berat, sakit tak terdeteksi, kemalasan berganda, bau badan berlebihan, senyum datar, ketawa jahat, dan hal-hal aneh lainnya.

Seenggak-enggaknya ada beberapa syarat yang harus terpenuhi kalau mau galau kamu itu asyik. 

1.     Harus di tempat khusus area galau.
Ya, lacaklah di kota atau kabupaten anda titik-titik seperti itu. Tuhan maha Pengasih maha Penyayang, rasa kasih sayang Nya menyeluruh ke semua orang, termasuk orang galau. Jadi emang ada beberapa titik yang Tuhan ciptakan itu pas banget banget buat bergalau ria. Katakanlah pinggir pantai, puncak gunung, di atas pohon, di gua, dll, ada juga yang buatan manusia, contohnya kamar, ruang tamu malam hari, tempat tidur, kamar mandi (?). Pokoknya sesuatu sperti itu lah,... You Name It.

2.     Area galau itu harus sepi. 
Bahkan kalau bisa kamu sendiri doang di tempat itu. Gak lucu kalau kamu galaunya ramai-ramai (maksudnya ada di area galau yang sama dengan orang galau lainnya). Bayangkan lah kamu sedang galau, terus tiba-tiba kamu keceplosan ngedumel “Ah... Padahal hubungan kita ludah jalan 3 tahun, kenapa kita putus”. Tiba-tiba orang galau di samping kamu ikut ngedumel “Ah.. padahal hubungan kita ludah 6 tahun, kenapa kita putus”, terus ada lagi yang ngedumel “Ah... padahal hubungan kita udah... (kamu dan orang galau kedua tadi diam mendengarkan) ah.. sudahlah.!!!”. Nah kan gak seru, jadinya kayak ada ajang lomba galau gitu. Tiba-tiba orang ke-empat, (oh Tuhan, kenapa 4 orang galau bisa ngumpul di satu area, apkah tanda kiamat sudah dekat) nyenolong Aja pergi Gak momong apa-apa. Selidik demi selidik ternyata dia galaunya karena gak pernah pacaran.

Galau bisa diderita siapa saja, penyebabnya bisa apa saja, untuk beberapa orang, galau malah bisa terjadi tanpa alasan tertentu. Bagi mereka, galau sudah seperti makanan sehari-hari. Mereka tak tahu kapan itu bermula, ketika sadar, galau sudah ambil tempat. Tidak mau pindah ke mana-mana. Kadang gak ada pilihan selain bilang,”Yah.. Sudahlah!”. Bukan berarti mereka sudah terbiasa. Rasanya tetap sesepat biasanya, tidak jadi manis karena sering dirasakan. Tapi mereka belajar menjalani hidup saja.

Saya mau bawa materi ini ke panggung Stand Up Comedy satu hari....

Salam selalu....
(Band The Script lagu-lagu nya keren.!)


Paling Malas (kalau itu sudah kamu)

Kamis, 01 Agustus 2013

Bersyukurlah karena hidup ini adalah sebuah perayaan luar biasa besar dan gegap gempita. Lengkap dengan kembang api dimana-mana juga penjual manisan dan balon-balon segala macam warna dan bentuk. Hidup ini adalah sebuah pesta kesyukuran pada Tuhan Yang Maha Kuasa. Hidup ini adalah persembahan tiada tara. Berbahagialah...

Hidup memang tak adil, tak punya rasa belas kasihan dan tak menerima alasanmu. Waktu adalah salah satu bagian hidup yang orang bilang paling kejam. Ya, karena dia akan menggilas apapun di depannya tak peduli kau berkata "Stop! Tunggu sebentar, Please.. Kumohon!!", waktu tidak peduli. Dia akan terus berjalan-dan berjalan. Hidup ini sebuah festival yang tak pernah surut oleh berbagai macam hal yang telah Tuhan rancang dengan sempurna.

Semua kisah tnetang cintamu yang hilang, tentang orang patah hati, tentang cintamu yang bertepuk sebelah tangan, adalah bagian hidup yang sangat layak disyukuri. Ah, akuilah kawan, ada setitik madu di ratusan duri yang kau terima. Tapi di setitik madu itu, ada obat yang sanggup menutup seribu luka bahkan lebih. Tadaa... Tuhan tak pernah sembunyi, tapi kau berteriak pun semoga Tuhan Mafhum. Karena kita ini terlalu buta, terlalu tuli untuk mendengar tawanya. Ya, Dia tersenyum di setiap langkah yang kita ambil. Dia menyayangi kita.

Jadi, Hidup ini memang kejam, tidak punya belas kasihan, tidak adil dan segalanya dan segalanya. Tapi Bahagialah. Karena hidup ini indah. Ingat itu, simpan baik-baik. Indah itu bagus. Mari bersyukur pada Tuhan atas hidup yang indah meski kejam ini. Dengan caranya, dengan caramu, dengan caraku. Memang rasanya asyik kalo cara kamu dan cara aku sama. Tapi aku yakin lebih keren lagi kalo cara kamu dan cara aku beda tapi bisa dipadukan. Itu namanya Harmoni. Semoga dia, kamu, aku.. bisa berharmoni dengan baik ya? Tapi kalau pun cara dia, cara kamu, dan cara aku ternyata berbeda dan tak bisa dipadukan, mari kita tidak usah saling ganggu. Karena yakinlah, waktu akan tiba. Mau tak mau, mungkin tak sekarang tapi waktu pasti akan tiba. Waktu untuk dia, untuk kamu, dan untuk aku. Ruangnya pasti ada. Tapi jika akhirnya dia, kamu, atau akau ternyata akhirnya saling mengganggu, semoga kita bisa saling memaafkan dan belajar. Mari tersenyum bersama lagi.

Berbahagialah! Mungkin karena menemukan kekasih tambatan jantung yang seumur hidup kau cari. Mungkin karena kau akhirnya memiliki rumah idaman yang selalu kau impikan. Mungkin karena kamu dapat mobil baru. Mungkin karena kamu bisa makan rendang. Mungkin hanya karena kamu masih bisa bernafas. Atau mungkin tidak karena apa-apa! Berbahagialah entah kenapa.

Kaki ini berlari tapi ada tempat di jiwa kita yang tenang, yang tak ikut tergonjang ganjing oleh langkah kaki. Tangan ini berayun, tapi ada di potongan jiwa kita yang masih tenang, masih anteng adem ayem aja se enak-enaknya. Disitu ada cermin jernih dimana nurani ini menampilkan yang apa adanya. Yang merah dari darah, yang hitam dari bayangan, yang bening dari air... Ayo! Tersenyumlah dalam ketenangan satu titik itu. Karena itu yang dicari semua orang sepanjang hidupnya. Karena itu yang dinanti setiap jiwa manusia sejak kelahirnanya. Disitu ada titik nol, titik Tuhan (dengan T besar) yang kecil tapi agung. Ya. Ini hukum dunia kita...

Itu enaknya hidup disini. Dunia ini menawarkan kebahagiaan tertinggi justru pada orang paling malas.Yang malas gangguin orang, yang malas nyusahin orang, yang malas ngambil punya orang, yang malas pengenin punya orang, yang malass nyari-nyari yang dia gak punya, yang malas ngambil-ngambil yang bukan punya dia, yang malas mikirin harta, yang malas mikiran dunia, bahkan yang malas pengen banget bahagia. Otaknya bisa saja kosong melompong, tapi senyumnya membuat orang-orang iri. Bajunya sederhana, motornya juga, tapi tawa lepasnya bikin orang yang punya BMW malah rendah diri. Ah, aku banyak mengenal orang-orang seperti ini. Semoga kamu juga. Ciri-ciri mereka itu..... Enak orangnya.

Hidup ini maalah setiapa hari. Ketika kamu ingin, kamu hilang. Ketika akhirnya kamu hilang betulan, kamu tak lagi ingin. Ketika kamu tak ingin, kamu punya. Ketika kamu mengejar, dia tidak ada. Ketika kamu berdiam, dia dekat.

Ketika aku di-dekatnya-lah aku rapuh, lemah dan tak bisa mengendalikan diri.
Ketika aku memikirkannya-lah aku merasa sedih dan tidak berdaya.
Ketika aku bersamanyalah, aku jadi kuat dan terlihat percaya diri, dan bodoh, dan kikuk.
Ketika aku mengingat dialah, tiba-tiba aku ingin berhenti menulis.
Tidak ingin melakukan apa-apa lagi.


 

Popular Posts

Tags

Akun (1) blegok (6) Catatan luka (36) DerapLangkah (11) gemes (1) Giyatta (7) Giyatta!! (3) HujanDeras (9) IN-g-AT (13) Kacau (31) KAYLA (3) LucuB (5) Mimpi (8) Minat n pengen (11) Naskah (7) Pesan (5) Puisi (4) salute (5) Sejuta hidup Sehari (45) Serius dikit (11) Shadowlight (16) SuPistik (6) tapi gak bakat (4) Ups (5) Wisata (7)

Ketikkan Saja