Jalan Soekarno, Rabat-Maroko

Senin, 08 Juli 2013

Mari kita mulai dari Stasiun keretanya. Di Rabat ada 2 stasiun, yang satunya adalah stasiun Rabat Aghdal, dan satu lagi Stasiun Rabat Ville. Kita mulai dari Stasiun Rabat Ville dulu. Tepat ketika kita keluar dari stasiun, langsung terpampang penampakan sebuah bangunan besar seperti Coloseum di Italia sana, di seberang jalan. Bangunan besar itu tampak berbaur dengan bangunan lain yang rata-rata juga besar. Itu sebenarnya kumpulan toko yang berbaris tinggi-tinggi dan banyak. Tiap toko hanya disekati dengan tembok tanpa ruang. Initinya bangunannya itu mepet-mepet. Tapi jika kita mengunjunginya, setiap toko tetap akan terasa lega, tergantung bagaiamana penataan si pemilik toko.

Tadi disebutkan ada jalanan ya? Ya, di depan Stasiun ini terbentang jalan 3 cabang. Satu lurus kekiri, satu ruas lagi lurus ke kanan, dan ada juga 1 ruas yang lebih sempit mengarah ke depan, tepat di depan tempat kita berdiri. Transportasi yang tersedia saat kita berposisi di stasiun adalah Taksi berwarna biru yang biasanya banyak parkir di sebelah kanan stasiun. Kalau kita berjalan ke kanan sejenak akan nampak banyak mobil biru berderet-deret. Anda mungkin juga akan melihat taksi seperti itu tepat di depan stasiun, sedang menurunkan penumpang. Tapi kalau anda memperhatikan, taksi itu sebenarnya tidak bisa berhenti disitu. Selain karena memang ada rambu tanda dilarang berhenti, sedikit di depannya ada tiang lampu merah. Jadi itu memang bukan tempat taksi mangkal.

Tapi kalau anda tiba saat pagi, siang atau sore, dan punya tenaga yang cukup, lebih baik berjalan kaki! Iya, jalan kaki saja!  Lebih enak dan hemat. Apa? Anda mau kemana? Mau lihat jalan Soekarno? Itu dekat sekali sama stasiun! Yuk! Kita jalan bareng. Jadi dari depan stasiun kita belok kiri. Jalan sedikit, jalan sedikit, lalu lihat! Di samping kiri kita ada gedung parlemen yang ketat dijaga petugas berseragam. Biasanya sepanjang jalan kita juga akan banyak menemui petugas berseragam, semacam anti huru-hara, karena memang biasanya disinilah banyak orang melakukan demonstrasi. Sudah, kita tinggalkan gedung parlement itu, mari kita terus, toh kita tidak bisa masuk. Ya, ya, silahkan ambil foto, tapi berhati-hatilah, saya sendiri takut. Saat kita berjalan, di samping kanan kita terbentang jalanan 2 ruas yang dibatasi deretan pohon tinggi. Diantara 2 ruas jalan itu kita bisa lihat banyak orang berseliweran, bahkan duduk-duduk, foto-foto, karena memang itu perantara yang cukup lebar dan menyenangkan. Banyak merpati juga disana yang berseliweran setiap waktu seperti bebek. Ohya, saya baru ingat. Anda mau ke jalan Soekarno ya? Baik-baik..

Jadi mari kita jalan terus. Nah, kita sampai di belokan kiri. Yang ini namanya Zanqat Al-Quds, tak usah belok, jalan lurus lagi. Nah, belokan kiri berikutnya! Ini dia Rue Soekarno aka Jalan Soekarno. Oke, disini kita belok kiri. Perhatikan, kita jalan disisi kanan jalan saja. Soalnya nanti di depan sana, ada plangnya, yang menunjukkan nama Jalan. Kalo mau foto-foto disitu tempatnya, mari jalan. Yak, tepat disini!


Nb; itu foto teman saya, bukan saya. hehe.

Tidak ada komentar:

 

Popular Posts

Tags

Akun (1) blegok (6) Catatan luka (36) DerapLangkah (11) gemes (1) Giyatta (7) Giyatta!! (3) HujanDeras (9) IN-g-AT (13) Kacau (31) KAYLA (3) LucuB (5) Mimpi (8) Minat n pengen (11) Naskah (7) Pesan (5) Puisi (4) salute (5) Sejuta hidup Sehari (45) Serius dikit (11) Shadowlight (16) SuPistik (6) tapi gak bakat (4) Ups (5) Wisata (7)

Ketikkan Saja