FILE III

Selasa, 21 Juni 2011

Aku-pun mencari jalan untuk kembali


File III


" Hei, Kagiri! Kau masuk kuliah pagi ini? ". (Oke, karena Kagiri biasanya tidak bicara, jadi biar aku yang menyalurkan apa yang tersimpan di otaknya) " Kelasmu dekat dengan kelas Ma'i kan? ".Okey so?" Kamu lihat gak dia kemana? ".Tumben sangat nih Ehrgeiz mencari Khuma'i, kau mau apa?" Ini nih, tugas dari dosen lagi" Oh, bagus sudah kuduga, lalu? "Ohya, Firapuss mana yahh?". Di Hutan Dopintarek , Bodoh!! (Hmm..disini Kagiri sedikit melotot dengan gaya jengkelnya yang khas_alias tidak kelihatan_itu. Dan kata bodoh tadi titipan Khuma'i) " Mereka di hutan Dopintarek kan?". Yeahh..kita juga lagi mau kesana " Kita juga mau kesana kan? Windy dah datang belum yah.."

Nah para pembaca yang budiman, begitulah yang biasanya terjadi setiap kali Ehrgeiz dan Kagiri sedang berdekatan. Kagiri tidak pernah menyahut, lagi pula tidak terlalu berguna juga. Kembali ke Dopintarek, lokasi Aku dan Khuma sekarang tepatnya berada....

" Hai!! Khuma, Firapu,. lama menunggu?". Nah, ini dia, tokoh yang kami tunggu-tunggu. Aku tidak tahu, mungkin hanya perasaanku saja, tapi setiap kedatangan Windy, selalu saja ada yang berubah dari hutan ini, entah itu berupa perubahan suhu, angin yang tiba-tiba bertiup, atau bahkan,--saat aku diam-diam jeli memperhatikan--perubahan posisi beberapa pohon, atau hal-hal lain yang biasanya sepele. Entahlah, aku tidak tahu pendapat Kagiri dan yang lainnya bagaimana, aku belum pernah berdiskusi dengan mereka perihal ini.

" Tidak juga, Hanya hampir kering saja ". Jawab Khuma khas, ketus, tak peduli.

" Oh, ayolah Khuma aku minta maaf...Ahh, Kagiri dan Ehrgeiz belum datang yahhh? Mereka mau datang kan?". Hari ini kami tak punya agenda apa-apa di hutan ini, belum.

" Kalau kuliah pagi Kagiri sudah selesai, dia akan segera datang, dan seperti biasa, Ehrgeiz akan megekor di belakangnya ". aku menjawab sekenanya. Aku sedang mengitarkan pandanganku pada setiap sudut hutan, betul betul berusaha meresapi kesunyian ini, menikmati keheningan hutan yang terasa agung.

Aku dan teman-temanku sangat suka tempat ini. Hutan ini adalah tempat tinggal Windy, manusia setengah peri. Di hutan ini banyak peri, tapi mereka jarang mau menemui kami, itu menurut Windy. Aku tidak peduli, bukan itu yang membuatku menyukai tempat ini. Aku suka tempat ini karena tempat ini sepi dari manusia yang mengenal namaku, yang mengejekku, dan hutan ini juga sangat tenang, jauh sekali dari keributan. Khuma sukan hutan ini karena di hutan ini banyak binatang buas!! " Entahlah Firapu, aku suka sekali binatang- binatang itu, mungkin karena mereka terlihat kuat dan tek ringkih ". yahh, sekuat apapun kau memarahi mereka, mereka takkan jengkel..haha. Alasan Kagiri menyukai tempat ini kurang lebih sama denganku, dia kurang menyukai keramaian dan banyak manusia. Ehrgeiz? Ohh...semenjengkelkan apapun dia, dia itu setia kawan, lagipula dimana lagi dia bisa bertemu Kagiri ? hehe.

Ohya, soal Ehrgeiz, dulu itu aku tidak terlalu respek dengannya, karena menurutku, dia mau berteman denganku hanya karena Kagiri sering bersamaku. Apalagi ditambah kebiasaannya memanggilku Firapusss. Kukira dia sebenarnya sama saja dengan orang lain yang hanya memandangku dari sebuah nama, bukan sebagai pribadi. Namun sebuah kejadian kecil mengubah semua pandanganku itu. Sekaligus memberiku harapan, bahwa di luar sana, ada lebih banyak orang yang bisa menghargaiku sebagai pribadi, bukan sebagai seorang pewaris nama mengerikan dari seorang pembunuh yang melegenda.

Tidak ada komentar:

 

Popular Posts

Tags

Akun (1) blegok (6) Catatan luka (36) DerapLangkah (11) gemes (1) Giyatta (7) Giyatta!! (3) HujanDeras (9) IN-g-AT (13) Kacau (31) KAYLA (3) LucuB (5) Mimpi (8) Minat n pengen (11) Naskah (7) Pesan (5) Puisi (4) salute (5) Sejuta hidup Sehari (45) Serius dikit (11) Shadowlight (16) SuPistik (6) tapi gak bakat (4) Ups (5) Wisata (7)

Ketikkan Saja