Sudahkan Siapnya?

Sabtu, 21 Desember 2013

Sering saya bertanya-tanya, apa alasan saya melakukan bersih-bersih? Karena alasan itu katanya perlu untuk memberi semangat tambahan pada apa yang kita kerjakan. Jawaban yang saya dapatkan ternyata macam-macam. Aku cinta kebersihan? No, think again. Aku senang membantu orang lain? Hm, Close but still no.. oke.. Maybe. Cari muka? Nah... So damn close!! But I have a feeling, i'm not that bad, am I not? Jadi.. Tebakan terbenar saya sampai saat ini adalah, NOTHING PARTICULARLY... Gak ada alasan. I just do it coz I feel like doing it. And That's all. Is it the end of conclusion? Well guess again.

Ternyata gak sesimple itu. Bersih bersih itu kerja berat lho.. Berat di badan, berat di hati juga. Jadi kenapa ada orang (saya) yang mau melakukannya tanpa alasan khusus? Mungkin saya merasa sedikit terbebani karena memang kurang bantu-bantu di sudut lain, but still.. Nobody tell me to do it... I just do it. Mungkin karena saya memang tidak punya pekerjaan lain yang penting alias kurang kerjaan, mungkin mata saya gak suka liat sampah dimana-mana, mungkin saya pengen orang orang yang ngotorin itu malu, mungkin saya pengen dipuji sama orang yang liat saya kerja... Whatever... Masih mungkin juga. Tapi okelah saya kasi kamu bocoran. Saya lakukan itu karena saya kesepian. What the heck is there a reason like that? Well U know what? Wellcome to my life!

Ada ketentraman batin yang hadir sedikit setelah saya menyelesaikan tugas bersih-bersih sendirian. Ada kepuasan tersendiri yang saya dapatkan melihat kebersihan yang dihasilkan oleh tangan saya sendiri. Ada sudut sepi yang sakit yang secuil terobati melihat saya bisa sedikit berbuar baik dengan bersih-bersih itu. Ada kesenangan yang hadir saat melihat semua beres tanpa harus memerintah orang lain. Ada ketenangan yang menjelma selalu saat merasa tahu tak perlu lagi mendengar keributan orang lain yang melakukan bersih-bersih. Saling minta tolong (merintah) satu sama lain, gejolak emosi perlahan yang gak penting dan rasanya gak perlu hadir. Semua itu hanya untuk memenuhi hasrat indah sepiku dalam mimpi tidur panjang yang sebenarnya juga gak bagus-bagus amat. 

Jadi itulah beban orang yang selalu saja merasa hidup sendirian. Haus akan rasa percaya orang lain tapi tidak bisa sepenuhnya percaya siapapun. Kecewa jika dinomor duakan padahal jarang sekali menomor satukan orang lain. Kecewa jika tak dipedulikan padahal sering menampik yang datang. Senyumnya manis tapi palsu, tawanya menggema tapi kosong. Lawakannya lucu tapi ragu, tangisannya pedih tapi malu.




Tidak ada komentar:

 

Popular Posts

Tags

Akun (1) blegok (6) Catatan luka (36) DerapLangkah (11) gemes (1) Giyatta (7) Giyatta!! (3) HujanDeras (9) IN-g-AT (13) Kacau (31) KAYLA (3) LucuB (5) Mimpi (8) Minat n pengen (11) Naskah (7) Pesan (5) Puisi (4) salute (5) Sejuta hidup Sehari (45) Serius dikit (11) Shadowlight (16) SuPistik (6) tapi gak bakat (4) Ups (5) Wisata (7)

Ketikkan Saja