Sakit Kepala? Yhuh!!!

Minggu, 08 Desember 2013

Setidaknya setelah shalat dhuha tadi saya berdoa "Ya Allah, seenggak-enggaknya biarkan saya habiskan omelet yang sisa semalam...". Dan sekarang saya sedang berjuang mewujudkan permintaan saya itu, dan sejauh ini Tuhan masih membiarkan saya sedikit menikmati, sedikit menderita...Tapi ujung-ujungnya tetap saja tidak sanggup saya habiskan omelet sisa semalam itu. Saya tawarkan pada teman sekamar saya yang langsung mengiyakan dan segera melahapnya habis. Lalu saya terpikir "Saya betul-betul lapar".

Saya senang karena teman-teman menyisakan makanan untuk saya makan, tapi sakit gigi ini sama sekali tidak memberi banyak pilihan makanan, dan sayangnya makanan yang disisakan untuk saya itu juga tidak masuk kategori. Maka saya terpikir untuk beli mie instan saja, makanan yang tidak terlalu menuntut saya untuk mengunyah. Tidak lama setelah itu saya keluar, mengunjungi toko yang saya tahu menjual mie instan. Toko pertama buka, tapi tutup sementara... (teralinya dipasang) (mungkin penjaganya sedang pergi shalat Ashar), toko kedua tutup, nampaknya untuk seharian full. Jadilah saya terus berjalan saja menyusuri jalanan. Sebenarnya niat saya keluar kali ini bukan sekedar untuk nyari mie instan, saya tadi juga sengaja mengantongi banyak uang receh. Saya meniatkan diri untuk sedekah sedikit, berharap dengan itu sakit gigi saya bisa mereda. Tapi sepanjang jalan saya cuma nemu satu pengemis. Saya beri lalu saya jalan pulang lagi. Kembali saya menyusuri rute mie instan tadi, ah... Toko yang buka tapi tutup sementara itu sudah buka lagi, dan saya beli 2 mie instan. Lalu saya pulang ke rumah.

Di rumah saya ambil periuk dan masak air. Karena tidak ada korek untuk menyalakan kompor gas, saya ambil kertas selembar (sepertinya tadinya kertas itu penting), saya bakar kertas itu di penghangat air yang juga berlokasi di dapur. Sulit, sulit sekali... Tapi berhasil juga mempertahankan nyala kertas itu sampai akhirnya sampai di mulut kompor. Menyalalah gas, dan akhirnya bisa masak air.beneran. Masak air, seduh mie instan. Jadi ingat masa-masa sekolah dan kuliah waktu di Indonesia. Meskipun belum tamat kuliah sih...hehe. Mienya enak, tapi perut saya sedang tidak enakan, saya hampir tidak bisa menghabiskan Mie tadi. Tapi saya habiskan juga. Saya sempat melirik nasi ayam yang disisakan buat saya, "Bagaimana kalo nasinya di campur dengan mie?" Tapi saya urungkan, saya takut tidak bisa menghabiskan mienya. Setelah mie nya habis, saya bersiap shalat ashar. Saat itu teman-teman yang lainnya sedang sibuk-sibuk bersiap mau berangkat ke pengajian sore. Kegiatan kami. Tapi saya tidak menyiapkan diri, beberapa teman yang mafhum dengan keadaan sakit gigi saya tidak lagi bertanya, tapi ada satu juga yang basa-basi mengajak "Ikutan ngaji bal? Udah sembuh kann.."."Kayaknya gak ikut bro, belum bisa... Udah mendingan si.."

Setelahh ritual shalat Asharku selesai, saya ngobrol dengan teman yang juga gak ikut ngaji sore di masjid. Kita ngomongin soal-soal standar pemikiran remaja kayak kita-kita ini. Ya cinta, ya cewek, ya sudahlah... Aduh,.. Kepala saya sakit! Bye bye...

Salam Selalu...
Selamat Selalu...

Tidak ada komentar:

 

Popular Posts

Tags

Akun (1) blegok (6) Catatan luka (36) DerapLangkah (11) gemes (1) Giyatta (7) Giyatta!! (3) HujanDeras (9) IN-g-AT (13) Kacau (31) KAYLA (3) LucuB (5) Mimpi (8) Minat n pengen (11) Naskah (7) Pesan (5) Puisi (4) salute (5) Sejuta hidup Sehari (45) Serius dikit (11) Shadowlight (16) SuPistik (6) tapi gak bakat (4) Ups (5) Wisata (7)

Ketikkan Saja