SAng Juara Dimana mana

Selasa, 05 Juni 2012

Sebenaranya kita bisa melihat juara dimanapun. Berkeliaran ditengah-tengah kita, di depan kita, di belakang kita, disamping kirir kita, di samping kanan kita, di bawah kolong meja, diatas pesawat. Oke, udah kelewatan. intinya kita bisa menemui Sang Juara dimanapun. Bahkan dalam diri kita sendiri. Dan dialah Sang Juara yang harus paling kita banggakan.

Sang juara dalam defenisi yang gue punya, dalam pengetahuan tak berdasar gue, adalah orang yang selalu bisa mengatakan, "Ahh.. Gitu doang sih kecil!". Nahh, sampai sini silahkan berhenti membaca sejenak, Liarkan pikiran anda, silahkan bayangkan orang seperti apa yang saya katakan.

Waaww! iNI SIH NAMANYA GILA, berlebihan banget! Bisa siapa aja dong? Betul, semua orang biusa aja bilanng, "gini doang sih kecil.". Tapi ada sedikit perbedaan signifikan , yang membuat seseorang bisa dikatakan Sang JUara yang sebenarnya, bukan dalam pikirannya doang. Jawabannya jelas. Tindakan!

Siapa aja boleh bilang " Gini Doang sih Kecil!", tapi cuma sang Juara beneran yang membuktikan itu, yang merealisasikan itu. yANG Bertindak. AdaPun yang cuma bisa ngomong doang, bakal tetep dan selalu jadi Juara dalam pikirannya doang. Contohnya gue, gue tadi abis baca postingan-postingan nya Mabak DEE, si penulis supernova itu. Postingannya asyik-asyik n banyak yang baca. Gue aja yang bloon ini bisa-bisa nya sempet mikir, "Ahhh, Gue juga bisa kayak gitu!". Sungguh sebuah dosis kesombongan yang tak tertakarkan. tapi serius, gue sempet mikir kayak gitu.

Namun kesombongan yang memang di sulut oleh sedikit iri dan dengki itu tidak bertahta lama-lama. Karena secara tiba-tiba gue inget konsep tindakan ini, maka gue buka lah blog gue yang masih sepi banget ini, demi memenuhi janjiku pada diri sendiri.

Gue mau banget jadi Juara. Setidaknya gue punya sebuah cita-cita, gue pengen nulis novel yang dibaca banyak orang. Maka gue harus banyak berjuang dan sedikit banyak maksa. Contoh yah seperti ini, gue nulis blog., meski belum punya pembaca. Toh. untuk bisa nulis, kita cuma butuh setidaknya 2 tangan yang bisa dipake megang pulpen n nekan stuts keyboard. Urusan pulen ama keyboardnya bisa nyusul (itulah gunanya temen yang punya pulpen ama leptop!).

Gu4e suka baca kisah-kisah para juara, Sperti Mario Teguh. Ippho Swentosa, Dewi Lestari dan lainnya. Dan Semakin gue mendalami para juara ini, semakin gue paham bahwa mereka ternyata sama ja ma gue. Bisa nangis juga, bisa capek juga, bisa galau juga, bisa illfeel juga. Mereka gak lepas dari semua kekurangan yang gue n kita semua punya. Tapi yang berbeda dari mereka adalah sedikit hal kecil. Gue namain hal itu kepercayaan.

Konsep pervaya diri yang dulu kita pelajari di PPkn waktu sd itu udah tepat banget, (silahkan buka kembali buku PPkn sd anda untuk keterangan lebih lanjut), kalo direwnungin lebih jauh malah bisa super banget! (kalo mau tahu lebih jaun tentang ini tak perlu bertanya pada guru sd anda). Para njuara ini, seringkali gue temuin lebih percaya ma diri mereka sendiri dari pada tuhan! Itu namanya majas hiperbola aja. Setidaknya penggambaran seperti ini lebih membekas n tepat menurut gue. Mario teguh pernah bialng "Canangkan cita-cita mu setinggi tinggi nya, jangan berharap Harapanmu sejalan dengan kehendak Tuyhan, karena kau tak tahu kehendak Tuhan, tapi mintalah Tuhan merestui apa yang kau inginkan!"

Sekarang gue lagi punya tugas mentakhrij hadits, itu tugas yang seperti tikat masuk ruang final. Dengan sangat jujur disini saya katakan bahwa saya sudah muak dengan semua aturan perkuliahan dan tugas tugas yang menjengkelkan. Tapi saya bertahan disini untuk memnuhi janji pada diriku sendiri, Dan sebagai pembuktian pada Tuhan bahwa aku berhak untuk tempat yang lebih tinggi. Bukan karena siapa kau, namun karena apa yang kulakukan.

Gue senang mengoleksi kata-kata yang menguatkan jiwa, pikiran dan mental. Tapi aku sangat kurang dalam hal tindakan. Aku ingin berbuat banyak dalam ruang waktu manapun. Aku tak ingin mengenal batas-batas yang bmembelenggu. Tapi harus kuakui batas-batas itu ada. Ada untuk memperingatkan prioritasgw. Untuk memoerjelas kembali apa yang harusnya aku lakukan.

Tuhan terima kasih, untuk semua ini, untuk kedua tangan ini, untuk hidup ini.

Tidak ada komentar:

 

Popular Posts

Tags

Akun (1) blegok (6) Catatan luka (36) DerapLangkah (11) gemes (1) Giyatta (7) Giyatta!! (3) HujanDeras (9) IN-g-AT (13) Kacau (31) KAYLA (3) LucuB (5) Mimpi (8) Minat n pengen (11) Naskah (7) Pesan (5) Puisi (4) salute (5) Sejuta hidup Sehari (45) Serius dikit (11) Shadowlight (16) SuPistik (6) tapi gak bakat (4) Ups (5) Wisata (7)

Ketikkan Saja