Kerenn!! Cukuplah.

Kamis, 05 April 2012

Lo boleh bilang gw nih termasuk diantara salah satu orang yang terbuang, atau, sebenarnya gw yang pengen dibilangin kayak gitu. Kenapa? Lebih ber filosofikah? Ya dan gak. Ya, mungkin lebih berfilosofi, gak, karena sebenarnya bukan itu alasan guwe. Gw Cuma mikir, itu keren aja. Cool gitu, berasa tinggiiiiiiii banget, jauhhhhhh……

Gilak e?

Gak papa, udah biasa gue dibilangin kayak gitu. Kenyataan kayak gitu yang banyak nyebar sekarang. Udah kedengeran keren, selesai, biarlah tak tahu makna dari sebuah kata, asal kedengeran keren cukuplah. Asal udah keliatan keren, cukuplah. Cara pandang yang sungguh praktis, ringan, n berbahaya. Supaya kedengeran keren, grupnya dinamain Illuminati, ciehhhhhh kerenn! Vaksinasi, cieeehhhhh kerennn!! Overbagasi, ciehhhhhh berat ni yeeeeeee.

Tanktop, ciiiiieehhhhhh kerennnn! Hotpants, cieeeehhhh kerennnnn! Jilbab, cieehhhhhhh, apaan tuh?

Guys (cieehhhhhhh, kereennnn!!), guwe (ciehhhhhhhh, kereennnn!!), kapan ngomongnya nih? (cieehhhhh kerennn!). Stop!! ciehhh kerennya dah selese e? (ciieeeehhhhh marahhh eeeee!!!). Cukup, atao gue pecat lo jadi editor (oke, oke). Nah, gitu dong, kan enak. Tulisnya jadi lancer.

Guys! Gue pengen nyeritain ama lo semua sebuah cerita. Udah susah mikir dulu, jadi ngarang.

Dulu, si Kancil (yg terkenal dengan kepintarannya) punya banyak sekali teman. Tapi sekarang dah gak lagi. Menyebar rumor yang penyebarannya dah kayak tumor, bahwa ini terjadi karena kepintarannya dah hilang!! Kecerdasannya juga!! Kepandainnya juga!! Tetapi Panda tidak (Panda nyelonong aja, bosen jarang disebutin, n emang lagi kurang kerjaan).

Tapi, setelah dibentuk tim peneliti untuk meneliti hal ini (Tim Peneliti ini tak pernah dibahas dalam rapat DPR, jadi bisa saja tim peneliti ini illegal), ternyata ditemukan fakta lain, bahawa sekarang para Buaya dan Macan tak lagi memakan daging, tapi memakan buah tomat dan tauge, juga remah-remah roti. Para peneliti mulai mencari keterkaitan hal ini dengan hal yang tadi.

 “Sapa tauk terkait to?”, kata salah satu dari peneliti yang tak mau disebutkan namanya. Laporan ini kami dapati dari wartawan yang juga tak mau disebutkan namanya. “Cerita ini akan semakin tidak jelas, jika banyak tokoh terkait yang tak mau disebutkan namanya!” Komentar salah satu pejabat hutan yang berkuasa, yang juga tak mau disebutkan namanya. Maka setelah pertimanbangan matang-matang (bahkan pertimbangannya hamper saja hangus jika tak diangkat, oleh seseorang yang tak mau disebutkan namanya), dibentuk lagi sebuah tim, untuk memetakan semua nama dari tokoh yang terkait dengan cerita ini.

Tammat. Judul ceritanya Indonezzzaku.

Tidak ada komentar:

 

Popular Posts

Tags

Akun (1) blegok (6) Catatan luka (36) DerapLangkah (11) gemes (1) Giyatta (7) Giyatta!! (3) HujanDeras (9) IN-g-AT (13) Kacau (31) KAYLA (3) LucuB (5) Mimpi (8) Minat n pengen (11) Naskah (7) Pesan (5) Puisi (4) salute (5) Sejuta hidup Sehari (45) Serius dikit (11) Shadowlight (16) SuPistik (6) tapi gak bakat (4) Ups (5) Wisata (7)

Ketikkan Saja