Yang Paling Berat Malah yang Kosong

Rabu, 10 Juli 2013

Yang lebih dalam dari kata mati itu sendiri. Adalah rentetan gelombang hidup yang tidak ada bahagianya. Untunglah itu bukan hidupku. Luka disana, luka disini, luka dimana-mana. Tapi selalu ada titik-titik bahagia yang kucuri sedetik-sedetik. Yang hanya berani kuteguk pelan-pelan. Setetes demi setetes. Bukan racun, kawan. Namun mabuk dari manisnya bisa bikin lupa diri. Lupa diri bisa hilang kesadaran. Tahu-tahu ketabrak mobil, atau becak. Aku senang naik motor.

Sampai dimana cerita tentang tulisan tidak selesaiku tidak punya ujung dan titik pastinya. Bahkan bila kucoba ingat hanya miris yang menantiku. Ingat lagi, dan aku sedih. Karena bintang lain sudah bersinar bahkan terbakar, tapi aku masih mendekam disini. Hanya karena mau hasil instan sekali jadi, sekali tancap gas, sekali nikmat. Kritik merubuhkan aku seketika, namun bila dicerna lagi ada benarnya. Aku memang lemah dan pengecut yang hanya pandai berkonsep dan bercerita. Hanya pintar ngomong dan berlagak. Tapi jadi satu dari sampah yang sejati saja aku tak pernah bisa. Rela memang tidak, tapi sampah yang sejati lebih baik dari terombang-ambing. Aku mau makan beling. Paku, batu atau peluru. Aku mau makan pisau, gergaji atau jarum.

Yang kunanti itu pengertianmu, yang kunanti itu yang itu. Tapi aku hanya bisa menikmati setetes saja kelonggaran dan itu tidak akan cukup. Jika kau memperhatikan, jika kau membaca lebih dalam. Ada titik yang berusaha kutekan dan kutarik keluar pelan-pelan. Dalam sejenak pekatnya ada kail tersangkut. Ada yang terjerat tapi tidak jatuh. Ada yang bisa lari tapi tidak mau. Ada yang mau, bisa, tapi tidak melakukan. Dan disanalah mereka, tidak ikut perang badar. Didiamkan sebagaimana mereka mendiamkan perang. Perangnya dimana? Perangnya sama siapa? Entahlah, yang penting kita menang. Karena sampai sekarang masih bisa ngetik di laptop atau baca komik di http://mangacan.blogspot.com . Ternyata memang ada yang terjadi.

Nah, itu pembukaan yang cukup dramatis dan membingungkan, membacanya tidak akan membawamu kemana-mana. Tapi memang aku sedang tidak mau kemana-mana. Karena kau tidak tahu harus kemana. Tidak ada kejadian, tidak ada cerita, tidak ada peristiwa. Tidak terbaca, tidak teraba, tidak terasa. Tapi ada. Jelas Ada. Ya dia tahu itu. Dan disini kita mulai mendengarkan keributanyan yang biasanya tidak bisa aku tanggung. Karena dengan bodohnya aku peduli, pada pendengar pada pembaca, pada orang-orang selain aku. Sementara aku hancur berkeping. "Tapi itu tidak baik nak, tidak seharusnya kamu membuat orang lain bersedih hanya karena kamu sedih. Tapi itu tidak baik, Nak. Tidak boleh kamu melakukan itu, ini, gitu, gini". Ya, terketik terbaca. Seperti terkata terdengar. Kapan-kapan kita naik helikopter berdua, lalu kapan-kapan aku sendiri yang main lomba balap karung. Tapi suara tawa terdengar. Sekuat apapun diredam namanya tawa juga. Darimanapun niatnya, namanya tawa juga.

Tergantung tapi tidak mati, karena tidak pernah hidup. Tapi tidak putus dan tidak jatuh. Namanya kabel headset. Warnanya merah, harganya 70 dirham. Dibagi tidak ada rasanya. Panjang tidak ada artinya, tidak kemana-mana. Nanti dibuka juga sama saja, masih banyak peta yang diulang- dan diulang- dan diulang. Aduh, ini betul-betul hampa. Hilang sepi sendiri sunyi senyap.

Helaan nafas itu tidak bawa apa-apa, hanya keluar karena sudah waktunya. Seperti waktu kematian. Kita tidak tahu kenapa. Hanya sudah waktunya. Dan sejarah akan mengarang cerita. Karena ini, karena itu. Karena bom, karena peluru, karena pisau, karena kehabisan darah. Padahal memang karena sudah waktunya.Ya, itu terlalu jelas, kita semua akan mati. Kita semua akan mati. Kita semua-muanya akan mati-semati-matinya. Tidak bergerak, tidak biacara. Tidak menulis, tidak mengarang buku. Tidak menerbitkannya. Tidak membelinya. Tidak membacanya. Tidak melihatnya. Tidak memamerkannya. Apa saja boleh, taruh di tagihan, tidak akan ada yang bayar. Karena katanya nunggu kesadaran. Tidak akan datang.




Tidak ada komentar:

 

Popular Posts

Tags

Akun (1) blegok (6) Catatan luka (36) DerapLangkah (11) gemes (1) Giyatta (7) Giyatta!! (3) HujanDeras (9) IN-g-AT (13) Kacau (31) KAYLA (3) LucuB (5) Mimpi (8) Minat n pengen (11) Naskah (7) Pesan (5) Puisi (4) salute (5) Sejuta hidup Sehari (45) Serius dikit (11) Shadowlight (16) SuPistik (6) tapi gak bakat (4) Ups (5) Wisata (7)

Ketikkan Saja