KOMPUTER SEJUTA VIRUS. Itulah kurang lebih yang teman-teman katain
mengenai barang yang aku pake ngetik ini. Dan untuk kalian ketahui kawan-kwan,
mereka semua itu salah! Pokoknya ketiga kata-kata itu semua keliru. Oke,
munhgkin menurut mereka itu dah benar. Tapi menurut gw itu salah besar.
Pertama, kata KOMPUTER, itu jelas banget salah, karena barang ini adalah mahluk
yang bernama LAPTOP. Udah keliatan kali, merekanya aja otaknya pada butek,
tercemar oleh asap kebegoan n kabut ketololan yang tebal. Kata kedua dan
ketiga, SEJUTA VIRUS, bukan sejuta kali, miliaran! Folder-folder di laptop ini
gue boleh bilang ada jutaan lah, entah yang pernah gue singgahi ama yang enggak
pernah gue tahu ada, tapi mereka ada, n gue yakin, setiap folder ini punya file
format bat yang gak pernah gue bikin. Alias ada sendiri cing! Virus? Belum
tentu, mungkin lebih parah. Dan, itu baru yang berformat bat, jangan lupakan
yang berformat exe, atau yang lain, atau yang gak terlihat. SEJUTA jelas salah
kan? Dan…..virus? oke. Orang-orang boleh anggap mereka virus. Gue enggak, gue
nyebut mereka, para tamu kehormatan yang tak diundang. Hahaha.
Nahh… selanjutnya. Tentu kalian tahu yang namanya anti virus. Atau
setidaknya pernah denger lah. Nah.. tentu kalian tahu apa gunanya anti virus itu.
Masalahnya, yang terpasang di laptop gw Cuma smadav doang. Itupun karena waktu
itu mau buka file-file yang di sembunyikan oleh virus. Stelah itu, gw praktis
gak punya kepentingan lagi sama Pak Smadav. Hanya belas kasihan (atau
kemalasan) sayalah yang membuat ikon Smadav tetep nongol di laptop ini. Ohya,
beberapa kali gw sempat coba-coba matiin paksa nih smadav. Habisnya nyebelin
banget sih. SOhib-sohib yang make smadav inget gak (gw ngetik ini dengan
kesadaran, sohib-sohib yang gw maksud ini pasti sedikit banget, habisnya,
smadav ini jadul banget, Cuma orang se bego gue yang masih make), smadav tuh
selalu nongol di layar pertama waktu laptop di buka. Makan waktu. Nyebelin.
Terakhir kali adek gue ngutak ngatik nih laptop, sampe hari ni, kebiasaan smadav
yang itu dah gak pernah kumat lagi, gak taui juga dia apain tuh smadav.
Guys… Ngomongin laptop dan kerusakannya, gue punya kesadaran pribadi,
kalo sebenernya gue bisa bikin nih laptop jadi tahan banting (bukan dijatuhin
dari lantai 3 fakultas tarbiyah, trus digilas ma motor satria putih, apalagi
digilas ama motor Suzuki smash titan, idihh amit-amit, sekali lagi bukan ),
maksudnya tahan virus n antek-anteknya. Seandainya gue mau usaha dikit, nih
laptop bisa gue bikin keren, gaya, berkecepatan maksimal dan segala-galanya
yang baik-baik tentang laptop. Tapi enggak. Itulah gue, manusia tanpa
inspirasi, ambisi, atau semangat berlebih, meski saya juga punya adiksi. (Bagi
yang gak tau apa itu inspirasi, ambisi atau adiksi, bersyukurlah…. Kebodohan
kadang adalah berkah). Laptop dan kerusakannya. Bagus juga dijadiin judul
skripsi ya? Tapi saya anak fakultas tarbiyah n keguruan, gak bakal bikin yang
ginian. Walhasil, sepeti inilah laptop saya. Terlihat (sangat) tua, dan
(sangat-sangat) lamban, dan (sangat-banget) kebanyakan virus. Sampai mungkin
virus-virus di laptop ini dah baku-bunuh n bikin kubu perang masing masing.
Mungkin karena sengketa lahan data, atau kurangnya pendapatan perhari, atau
adanya oknum-oknum tak bertanggung jawab. Atau sebagian virus emang dah ketuaan,
sehingga dianggap pantas mati oleh virus muda. Entahlah, belakangan Negara ini
memang makin kacau. (dan tulisan ini juga mulai
ngawur). Tancap mangg!!
Apakah virus beranak pinak? Kalau iya, apakah mereka lalu punya
komunitas, keluarga misalnya? Kalau iya, apakah mereka ber- Kb? Gw yakin,
menteri bkkbn sekalipun belum tentu sudah meng-audit ini. Lalu tugas siapakah
meng-audit semua ini? Entahlah, orang gila sekalipun mungkin akan berpikir
sejenak, jika anda bertanya pada mereka. (lalu tiba-tiba di pikiran mereka
terbetik sesuatu “Ahh! Saya ternyata waras, saya tidak gila, orang yang
bertanya ini yang gila”).
Teman-teman. Untuk menghindari kerusakan otak permanen. Seharusnya
pembicaraan tentang virus ini gak boleh panjang-panjang (teman-teman bisa lihat
sendiri kerusakan yang terjadi). Tapi asyik aja. Gw pernah baca di bukunya
Agatha Christhie, katanya, memulai nulis tuh sulit, tapi mengakhirinya akan
tersa lebih sulit. Gue gak tahu gimana mukanya Agatha christhie, atau siapa
keponakannnya or sepupunya, apalagi saudara sepersusuannya, tapi gw yakin untuk
kata-kata di atas, Agatha Christie kali aja benar. Nah… Untuk apa sih virus
dirilis pada awal mulanya? Koq makhluk pengganggu ini bisa-bisanya dibuat?
Pertanyaan ini seperti pertanyaan ular: Kenapa elang itu dicipta? Atau
pertanyaan Kodok: Kenapa ular dicipta? Atau pertanyaan lalat air: Kenapa kodok
dicipta? Atau pertnyaan makanan basi (ehh.. makanan basi bisa bertnya gak) :
kenapa lalat dicipta?. Ya… kita-kita ini semata-mata nanya karena merasa dirugikan.
Jadi perlukah pertanyaan ini dijawab? Yahh… itu sih terserah kamunya nanya ke
siapa. (coba kamu nanya ke orang gila yang tadi, kalo boleh usul sihhh..). Yang
jelas, seingat gw virus ini pertama kali dibuat oleh 2 mahasiswa iseng di luar
negeri sana. Kalo gak salah di eropa. Gak tau juga di kabupaten apalagi
kelurahan mana. Untuk saya tekankan! Ini ingatan saya, ingatan gw! Bukan
ingatan budi, apalagi ani. Karena budi dan ani lagi pergi ke pasar.
Krziiiiiiiitrtttsssss@!!!!!......
Wahhh? Apa itu? Ahhh! Itu bunyi kabel korslet. Tapi bukan dari laptop
or hape gue, juga bukan dari remote control tv gue.
Krrrzziiiiiiittttrrzzzzzz!!!!!......
Oh. Oh. Ternyata otak kalian yang korslet. Oke deh… Saya gak mau
dituntut ma kemenkumhan karena merusak otak warga Indonesia lama-lama, apalagi
saya masih ngambek karena gak keterima jadi pegawai di sana. Jadi gw tutup
disini aja ya?
Krrzzziiiiitttssszzzzz!!!!.......
Bye!!!
Salam selalu..
Selalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar