Setelah bertahun-tahun mengalami galau, saya mendapatkan beberapa
pelajaran. Seenggak-enggaknya kurang lebih saya tahu galau itu apa, gimana
rasanya, dan apa saja syarat-syaratnya kalau mau galau kamu itu
asyik.
Galau itu adalah satu dari sekian banyak jenis perasaan untuk menggambarkan
suasana negatif yang terjadi di hati manusia, (atau mungkin juga di makhluk
lainnya). Galau sering digambarkan dengan warna hitam, atau abu-abu, atau
kuning. Warna-warna yang menggambar suasana lemah atau frustrasi atau benci,
atau apalah namanya, You Name It!!. Maaf, defensi ini tidak ada sumber
tertulisnya, gak saya ambil di KBBI juga. Jadi kalau ada ketidak-samaan
pendapat dalam hal ini tidak usah dirundingkan panjang-panjang. Hanya
buang-buang umur saja.
Rasanya galau itu sepat, pahit, atau hambar, tergantung kasus keadaan atau
lidah (atau maksud saya hati) masing-masing. Seperti yang sering saya bilang,
ada tempat, ada waktu, ada kejadian. Galau itu semacam obat kuat yang konsumsi Noya
gak bisa sembarang orang. Rasanya yang tidak bisa di tolerir itu bisa
menimbulkan situasi-situasi yang tidak terduga. Seperti halusinasi berat, sakit
tak terdeteksi, kemalasan berganda, bau badan berlebihan, senyum datar, ketawa
jahat, dan hal-hal aneh lainnya.
Seenggak-enggaknya ada beberapa syarat yang harus terpenuhi kalau mau galau
kamu itu asyik.
1. Harus di tempat khusus area galau.
Ya, lacaklah di kota
atau kabupaten anda titik-titik seperti itu. Tuhan maha Pengasih maha Penyayang,
rasa kasih sayang Nya menyeluruh ke semua orang, termasuk orang galau. Jadi
emang ada beberapa titik yang Tuhan ciptakan itu pas banget banget buat
bergalau ria. Katakanlah pinggir pantai, puncak gunung, di atas pohon, di gua,
dll, ada juga yang buatan manusia, contohnya kamar, ruang tamu malam hari,
tempat tidur, kamar mandi (?). Pokoknya sesuatu sperti itu lah,... You Name It.
2. Area galau itu harus sepi.
Bahkan kalau bisa kamu
sendiri doang di tempat itu. Gak lucu kalau kamu galaunya ramai-ramai
(maksudnya ada di area galau yang sama dengan orang galau lainnya). Bayangkan lah
kamu sedang galau, terus tiba-tiba kamu keceplosan ngedumel “Ah... Padahal
hubungan kita ludah jalan 3 tahun, kenapa kita putus”. Tiba-tiba orang galau di
samping kamu ikut ngedumel “Ah.. padahal hubungan kita ludah 6 tahun, kenapa
kita putus”, terus ada lagi yang ngedumel “Ah... padahal hubungan kita udah...
(kamu dan orang galau kedua tadi diam mendengarkan) ah.. sudahlah.!!!”. Nah kan
gak seru, jadinya kayak ada ajang lomba galau gitu. Tiba-tiba orang ke-empat,
(oh Tuhan, kenapa 4 orang galau bisa ngumpul di satu area, apkah tanda kiamat
sudah dekat) nyenolong Aja pergi Gak momong apa-apa. Selidik demi selidik
ternyata dia galaunya karena gak pernah pacaran.
Galau bisa diderita siapa saja, penyebabnya bisa apa saja, untuk beberapa
orang, galau malah bisa terjadi tanpa alasan tertentu. Bagi mereka, galau sudah
seperti makanan sehari-hari. Mereka tak tahu kapan itu bermula, ketika sadar,
galau sudah ambil tempat. Tidak mau pindah ke mana-mana. Kadang gak ada pilihan
selain bilang,”Yah.. Sudahlah!”. Bukan berarti mereka sudah terbiasa. Rasanya
tetap sesepat biasanya, tidak jadi manis karena sering dirasakan. Tapi mereka
belajar menjalani hidup saja.
Saya mau bawa materi ini ke panggung Stand Up Comedy satu hari....
Salam selalu....
(Band The Script lagu-lagu nya keren.!)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar