cinta
adalah rasionalitas sempurna, tempat harga diri melebur bersama kasih
sayang tak bertepi. Merendahkan diri di hadapan cinta adalah menghina
diri sendiri, karena cinta tak pernah minta dipuja. Ya, malam ini kubaca
dan kuingat semua kisah-kisah.. aku kembali jadi laki-laki penuh teori
dan kata-kata yang bisa jadi cuma berhenti di alam konsep semata. Tapi
disinilah kurasa keganjilanku menemukan peraduannya, pelabuhannya.
setelah kuingat kalian semua, para nama agung yang pernah memberiku kesempatan mencintai, aku kini bisa menyimpulkan. Ada pesan yang kalian semua ingin perlahan sampaikan dan tanam, dan aku harus paham itu sekarang. Jika tidak, akan tambah banyak hari tak jelas yang sebenarnya sudah terlalu banyak di rentetan waktuku. Jika tidak aku pahami sekarang, jatuh cintaku selanjutnya akan kembali membawa luka gamang tak terpahami.
Semua kata yang telah dan kelak kuketik mungkin akan mengganggu banyak orang, Tapi inilah cita-citaku. Selamat datang... Tuhan. Terima Kasih.
Hati ini masih hancur seperti senantiasa, masih seperti 4-6 tahun lalu, tak berbentuk lagi, tak pantas dimiliki siapa-siapa, tapi tak apa-apa. Semua itu bukan alasan untuk menyia-nyiakan detik-detikku.. semua itu bukan untuk dikutuk seterusnya. Meski pasti besok-besok bisa jadi kalian dapati aku yang versi bangsat ternayta belum juga pergi-pergi, tapi hasrat untuk bahagia, menikmati, bersyukur, belajar lebih, semoga juga ikut menemani.
Hari-hari ini mungkin yang kutulis hanya seperti ini, tapi janji untuk menulis hal lainnya juga ada di niatanku. Aminkan, kawan..
setelah kuingat kalian semua, para nama agung yang pernah memberiku kesempatan mencintai, aku kini bisa menyimpulkan. Ada pesan yang kalian semua ingin perlahan sampaikan dan tanam, dan aku harus paham itu sekarang. Jika tidak, akan tambah banyak hari tak jelas yang sebenarnya sudah terlalu banyak di rentetan waktuku. Jika tidak aku pahami sekarang, jatuh cintaku selanjutnya akan kembali membawa luka gamang tak terpahami.
Semua kata yang telah dan kelak kuketik mungkin akan mengganggu banyak orang, Tapi inilah cita-citaku. Selamat datang... Tuhan. Terima Kasih.
Hati ini masih hancur seperti senantiasa, masih seperti 4-6 tahun lalu, tak berbentuk lagi, tak pantas dimiliki siapa-siapa, tapi tak apa-apa. Semua itu bukan alasan untuk menyia-nyiakan detik-detikku.. semua itu bukan untuk dikutuk seterusnya. Meski pasti besok-besok bisa jadi kalian dapati aku yang versi bangsat ternayta belum juga pergi-pergi, tapi hasrat untuk bahagia, menikmati, bersyukur, belajar lebih, semoga juga ikut menemani.
Hari-hari ini mungkin yang kutulis hanya seperti ini, tapi janji untuk menulis hal lainnya juga ada di niatanku. Aminkan, kawan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar