Hidup ini hanya sementara... Mau kau apakan? Apakah kau mau seperti
para penganut YOLO? Yang lalu mengisi hidup ini dengan foya-foya dan hura-hura,
meledak menjadi-jadi, Terbang sampai membentur langit paling ujung, terbakar
sebara-baranya sampai jadi abu halus. Atau seperti firman Allah dalam Al-quran,
beribadah? Pergi ke mesjid, membaca alquran, berpuasa sunnah, bersedeqah, rajin
membantu sesama dengan ikhlas dan hanya mengharap imbalan pada Allah semata?
Atau sebenarnya hidup ini sederhana.. Hanya sebuah kejadian dari rangkaian
raksasa rencana dan kehendak Ilahiyah. Dan kita tinggal harus menjalani saja..
Mengikuti arus, terbawa angin berhembus, menikmati perjalanan, menyeka peluh,
menyediakan bekal, lalu berjalan lagi.
Mungkin hidup gabungan dari ketiganya. Kita berpesta di hari raya
tuhan sepanjang hayat kita. Kita beribadah dengan berjuta gerak dan tarikan
nafas, dan dzikir dari detak jantung, puja puji tuhan selalu dari denyut nadi,
pompa nafas surgawi tanpa henti, hingga Tuhan memanggil untuk kembali. Kita
berjalan diantara pesta ke pesta, ibadah ke ibadah, dan terus kita berjalan,
dan berjalan, terus kesana entah kemana, ke tujuan yang telah disiapkan untuk
kita, sesuai jalan yang kita tempuh.
Aku ingin sekali percaya aku bisa hidup selamanya. Di pesta raksasa
ini. Di ibadah kultus khusyuk ini. Di Jalan panjang menghanyutkan ini. Ingin
sekali selamanya begini, tak usah kemana-mana lagi. Cukup disini. Tapi
panggilan-Mu... Membuatku rindu. Dan aku mengetuk, selalu mencoba mengetuk.
Meski selalu pula melakukan dosa. Karena taubat menyiksa. Kebosanan
melingkupiku, menyergapku. Kegelapan menemaniku. Dan aku selalu merasa kesepian
tanpa cinta atau apapun itu.
Sekian...
Salam Selalu